Tidak terasa sudah memasuki usia kehamilan 8 bulan, tapi anehnya posisi bayi saya masih sungsang. Banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut sering terjadi bagi wanita yang memiliki pinggul kecil.
Seperti biasa tiap bulannya saya selalu rutin memeriksakan kehamilan saya, hasil pemeriksaan terlihat plasenta yang menutupi jalan lahir atau bahasa medisnya disebut plasenta previa. Tapi ciri-ciri plasenta previa tidak pernah saya alami, seperti kasus-kasus kebanyakan dimana muncul flek atau pendarahan, dan nyeri perut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan USG, dokter mengatakan bahwa plasenta saya berada dibawah, tapi masih ada kesempatan 1 bulan untuk memastikannya.
Saat usia kandungan saya 8 bulan, saya memilih 2 atau 3 dokter sebagai pembanding, namun hasilnya normal dan bisa melahirkan secara normal.
Sekarang usia kehamilan saya sudah memasuki 36 minggu, tapi posisi kepala bayi belum juga masuk panggul. Banyak yang mengatakan bahwa pinggul saya kecil, atau dikarenakan jarang berolahraga sehingga posisi bayi masih sungsang.
Hari ini jadwal konsultasi saya, untuk memastikan apakah saya bisa melahirkan secara normal ataukan caesar???
Dokter : kondisi bayinya sehat dan gemuk ya, sudah mencapai 3,2 Kg. Tapi ada masalah di jalan lahirnya, dimana plasenta bayi menutup jalan keluarnya bayi.
Saya : Berarti sulit normal ya dok, dan harus melalui operasi ??
Dokter : Cara yang paling aman buat si ibu dan bayi adalah dengan cara operasi
Saya : kapan saya sudah bisa menjalani operasi dok? apa harus menunggu kontraksi?
Dokter : Operasi caesar bisa dilakukan pada usia kehamilan 38 minggu dengan mmempertimbangkan kondisi kehamilan dan tidak perlu menunggu adanya kontraksi.
Dokter : Meskipun kondisi bayi sehat, namun untuk antisipasi saya biasanya akan menyuntikkan pematang paru-paru untuk bayi ibu. Hal tersebut biasa saya lakukan untuk pasien yang melakukan program bayi tabung atau inseminasi.
Saya : Kapan saya menjalani suntik pematang paru-parunya dok?
Dokter : Minggu depan saat usia kandungan ibu 37 minggu
Perhatian : Bagi bunda yang berencana melakukan operasi caesar, sebaiknya dilakukan diatas usia 38 minggu, dan banyak ahli yang malah menganjurkan diatas usia 39 minggu. Karena semakin tua umur kehamilan maka paru-paru semakin matang.
Banyak kasus yang terjadi, dimana operasi caesar dilakukan pada usia 36 minggu, kalau secara hitungan kasar berarti usia kandungan 8 bulan (HPL - 2 minggu proses pembuahan = umur bayi). Sehingga saat anak lahir terpaksa harus masuk ruang inkubator akibat sulit bernapas.
LANJUT YA ...
Minggu depan usia kehamilan saya memasuki 37 minggu, dan hari itu saya akan menjalani suntik pematang paru-paru lewat urat nadi tangan kanan dan sensasi dari suntikan tersebut sungguh aneh. Tanda bahwa suntikan tersebut masuk dan diterima oleh bayi ketika sang ibu merasakan gatal seperti digigitin semua di area kemaluan (vagina). Sebaliknya jika suntikan tidak berhasil maka ibu tidak akan merasakan apa-apa. Saat itu saya dianjurkan untuk menjalani 1x penyuntikan sebelum akan melakukan operasi caesar.
Sebelum menjalani operasi ada beberapa hal yang terlebih dahulu harus di periksa seperti :
1. Tes urine : untuk melihat kadar protein, karena sangat berbahaya jika hasilnya positip karena bisa mengarah kepenyakit preklamsia atau disebut keracunan kehamilan.
2. Tes rekam jantung bayi (CTG) : untuk melihat detak jantung si bayi, apakah sudah mulai terjadi kontraksi / belum.
3. Tes tekanan darah, untuk memastikan tekanan darah normal dan tidak mengalami darah tinggi, karena biasanya semakin tua umur kehamilan maka tekanan darahpun semakin meningkat dan hal tersebut juga sangat berbahaya buat ibu hamil.
Saat yang paling mendebarkan dalam hidup saya !!!
Usia kehamilan saya memasukin 38 minggu lebih 2 hari, dimana hari ini adalah jadwal saya untuk menjalani operasi caesar. Sebelumnya saya diharuskan untuk melakukan puasa selama 8 jam.
Pada tanggal 2 April 2015, pukul 07.00, saya tiba dirumah sakit dan langsung ke ruang UGD untuk menjalani beberapa tes kesehatan salah satunya tes jantung ibu dan memastikan kembali tekanan darah saya.
Tahapan Operasi Caesar :
1. Hari itu ada 2 orang yang menjalani operasi dan saya mendapat nomor antrian yang ke 2, jadwal operasi saya jam 09.00 pagi, tapi baru masuk ruangan operasi jam 10.00 pagi.
2. Saat masuk keruangan operasi, semua personil sudah siap termasuk dokter anestesi, dokter anak, dokter kandungan, dan perawat.
3. Operasi caesar hanya di bius lokal / setengah badan dari perut ke kaki yang terasa kebal. Sehingga saya masih bisa mendengar percakapan dokter dan tim.
4. Saya tidak bisa merasakan nyeri hanya terasa badan saya yang digerak-gerakkan.
5. Selang waktu 15 menit, saya mendengar bahwa dokter mengatakan awas blooding...mungkin itu plasenta saya yang harus di potong karena menghalangi kepala bayi untuk keluar.
6. Tidak lama kemudian dokter mengatakan selamat ya bu, bayinya sehat dan besar.
7. Saya bisa mendengar bayi saya menangis begitu kencangnya, tapi saya belum bisa melihat wajahnya.
8. Berselang waktu 1 jam, dokter menyapa saya dan mengatakan bahwa proses operasi telah selesai, dan dokter menyampaikan selamat anak saya perempuan dengan berat 3,6Kg.
9. Dokter menyatakan bahwa ada endometriosis (penebalan dinding rahim), sehingga saya dilarang untuk mengkonsumsi pil KB, karena bisa memicu tumbuhnya kista.
10. Selesai operasi saya di bawa ke kamar pemulihan, dan saya tidak menjalani Inisiasi Menyusui Dini (IMD), saya tidak tahu apa alasannya....tapi juga tidak saya tanyakan ke perawat.
11. Operasi saya memakan waktu kurang lebih 2 jam. Hampir 5 jam saya berada di ruang pemulihan, dan belum bisa melihat bayi saya.
12. Sampai akhirnya saya dipindahkan lagi keruangan pasien, barulah disana saya bisa melihat wajah putri saya yang selama ini saya tunggu kehadirannya.
Saat diruangan pasien saya langsung menyusuinya..... Happy ending.
No comments: