Hai Bunda....
Karena saya belum berhasil menurunkan berat badan maka saya dan suami mengambil keputusan untuk menjalankan program inseminasi. Keputusan tersebut dilatarbelakangi dari cerita teman saya....
Jadi, salah satu teman saya yang sudah 10 tahun berumah tangga belum juga memiliki keturunan, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menjalani program Inseminasi buatan. Permasalah yang dialaminya adalah penyumbatan saluran tuba. Dan hanya dalam kurun waktu 3 bulan dia dinyatakan dokter telah hamil. Alhamdulillah
Mendengar cerita teman saya tersebut dan melihat buktinya langsung, maka saya dan suami sepakat mencoba menjalani program inseminasi buatan (wilayah Pontianak).
Tanggal 29/10/2013
Saya : Malam dok, saya ingin mengikuti program kehamilan. Saya sudah menikah 2,5 tahun dan belum berhasil hamil. Saya pernah keguguran 2 tahun lalu dan hingga sekarang sulit hamil. Haid saya juga tidak teratur. Hasil pemeriksaan dokter yang sebelumnya menyatakan saya menderita PCOS.
Dokter : Oke, ayo kita periksa. Wah folikel ibu kecil-kecil ya, adapun yang besar hanya 1 disebelah kiri dengan ukuran 5,3 mm.
Dokter : Saya akan berikan ibu obat agar bisa haid dan obat penyubur untuk melihat apakah folikel ibu bisa merespon obat ini.
Dokter : Kalau begitu kita ketemu lagi setelah ibu selesai haid.
Sesampainya dirumah, saya mulai mengkonsumsi obat agar bisa haid dan diiringi obat penyubur yang dikonsumsi pada hari ke 2 mens. Akhirnya saya berhasil haid,, selesai haid saya segera datang ke dokter untuk berkonsultasi kembali.
Tanggal : 19/11/2013
Saya : Dok, saya sudah selesai haid, sekarang jadwal saya konsultasi ulang
Dokter : Ayo kita cek dulu perkembangan folikel ibu, apakah merespon obat penyubur yang sebelumnya sudah saya berikan.
Dokter S : Wah ini bagus, ternyata folikel ibu masih bisa merespon obat penyuburnya, sekarang folikel ibu berukuran 14mm, saran saya agar ukuran ini tetap terjaga dan semakin bagus kualitasnya, saya menyarankan ibu untuk disuntik obat pembesar folikel, suntikan ini biasanya digunakan untuk persiapan proses inseminasi atau bayi tabung. Harganya memang cukup mahal. Tapi obat ini akan membuat folikel ibu membesar dan memiliki kualitas yang bagus #promosi nih dokter# Suntikan ini akan dilakukan 3x, nama suntikan ini (Gonal F).
Dokter : Hari ini saya berikan ibu suntikan pertama, besok pagi ibu ke sini lagi untuk suntikan ke 2, nanti ada asisten (perawat) saya yang bisa menyuntikkan.
Dokter : Penyuntikan berada 1 cm dibawah pusar .
Dokter : Setelah 3x suntikan, minggu depan kita cek lagi ukuran folikel ibu, kalau ukurannya sudah memenuhi persyaratan baru bisa kita pecahkan.
Saya : Rencananya saya mau program inseminasi dok
Dokter : Oh itu lebih bagus, kalau minggu depan folikel ibu bisa mencapai ukuran 16mm, maka 2 hari kemudian kita bisa menjalani program inseminasi. Namun sebelumnya ibu harus membeli obat untuk memecahkan folikelnya, nama obatnya Ovidrel.
Besoknya saya datang lagi kerumah sakit dan melakukan suntik Gonal F yang ke 2 dengan asisten (perawat) Dokter SPOG. Lusanya saya pergi lagi untuk melakukan suntik Gonal F yang ketiga.
7 hari telah berlalu, berarti saya sudah memasuki masa subur (hari ke 14 dari saat haid), itu artinya saya harus berkonsultasi ke dokter untuk memeriksa ukuran folikel, apakah sudah mencapai ukuran normal untuk bisa dipecahkan.
Tanggal : 25/11/2015
Dokter : Ayo kita cek perkembangannya apakah sudah sesuai ukuran yang kita harapkan
Dokter S: wWah ini bagus, sekarang ukuran folikel ibu sudah mencapai 16,7mm. Bagaimana jika ibu melakukan 1x suntikan lagi, agar folikel ibu bisa mencapai 18mm.
Saya : Oh...bolehlah dok
Dokter : Besok lusa ibu bisa datang ke RS, untuk disuntik Ovidrel. Penyuntikan nanti dengan asisten (perawat) saya, dan malamnya kita bisa lakukan inseminasi.
2 hari kemudian saya datang ke rumah sakit untuk melakukan suntik ovidrel, karena yang menyuntik saya adalah perawat sehingga saya tidak bisa mengetahui berapa ukuran folikel saya saat itu. Tapi sudahlah saya hanya berharap semoga ukuran folikel saya mencapai ukuran 18mm.
Selesai melakukan suntik ovidrel, lalu saya ke bagian administrasi untuk memesan kamar inseminasi untuk nanti malam. Perlu bunda ketahui bahwa selesai melakukan suntik ovidrel ternyata pasien memiliki 2 pilihan:
Option Pertama : pasangan suami-istri berhubungan dengan cara menyewa kamar dirumah sakit, dan pasangan suami-istri harus berhubungan dalam kurun waktu yang telah ditentukan oleh dokter (seingat saya 9 jam setelah penyuntikan ovidrel)
Option Kedua : pasangan suami-istri meminta bantuan dokter untuk menyuntikkan sperma ke dalam rahim melalui tindakan Inseminasi. Terlebih dahulu suami harus menyetor spermanya ke laboraturium untuk di washing. Proses washing sperma adalah memilih sperma yang berkualitas dan memenuhi persyaratan seperti jumlah/volume, kecepatan dan normal bentuknya.
Di dalam fikiran saya proses inseminasi itu menggunakan selang kecil yang dimasukkan kedalam vagina dan mengarah ke rahim (IUI). Ternyata alat inseminasi terbaru adalah metode IUTPI (Intrauterine TurboPeritoneal Insemination). Bunda bisa tonton di youtube untuk prosesnya...
Sebelum sperma disuntikkan, dokter menyuruh suami untuk melihat spermanya melalui alat mikroskop #seperti tivi rusak canda suami...hahah# Alhamdulillah artinya banyak sperma yang hidup. Standarnya pria harus mengeluarkan 20juta sel sperma untuk mampu membuahi 1 sel telur, dan hanya 1 sel sperma saja yang mampu menembus dinding sel telur lalu membuahinya.
Sebelum memasukkan alat IUTP, area servik harus dibersihkan terlebih dahulu, setelah dirasa bersih barulah melakukan penyuntikan. Setelah penyuntikan dokter menganjurkan saya untuk melakukan inseminasi yang ke 2 besok malamnya. Alasannya jika inseminasi dilakukan kembali kemungkinan probabilitas keberhasilan akan lebih besar, tuturnya.
Sebenarnya proses Inseminasi IUTPI ini sungguh menyiksa badan saya, pedih dan sakit apalagi harus menunggu selama 2 jam baru alat boleh dilepaskan. Gak bisa diungkapkan rasa pegal dan sakit itu bercampur aduk jadi satu. Huff ternyata untuk menjadi seorang ibu memerlukan perjuangan yang sangat berat!!!!!
Setelah 2 jam akhirnya saya dipindahkan keruang pemulihan. Ternyata bantal yang mengganjal pinggul saya tidak boleh dilepaskan sampai besok pagi dan juga tidak boleh ke kamar mandi,,,,sungguh menyiksa. Semalaman saya tidak bisa tidur menahan pinggang yang pegal.
2 Minggu Kemudian
Menurut referensi, bahwa 2 minggu setelah inseminasi hasil pembuahan sudah bisa di ketahui melalui alat tes kehamilan (tespek). Dan sayapun mencoba mengetesnya, tapi anehnya kenapa hasilnya negatif, seharusnya muncul 2 garis.
3 minggu setelah inseminasi saya kembali kedokter untuk melihat perkembangan apakah sudah terjadi pembuahan dan ada kantung janinnya.
Tanggal : 17/12/2013
Saya : Dokter bagaimana hasil inseminsi saya
Dokter : ini ada kantungnya kecil sekali (ukurannya 6mm), tapi sangat kecil. Coba ibu kembali 2 minggu lagi.
Saya : Oh iya Dok, kenapa ya hasil tespek saya masih negatif
Dokter : Biasanya karena hormon ekstrogen yang tidak kuat, jadi tidak bisa terbaca oleh alat tespeknya. Coba cek saat bangun tidur pertama kali.
Sampai di rumah saya mencoba membaca-baca artikel kehamilan mengenai perkembangan janin. Seharusnya kalau usia kehamilan 4 minggu sudah nampak seperti biji apel.
Menunggu waktu 2 minggu itu rasanya lama sekali, saya sungguh tidak sabar. Sekarang usia kehamilan saya 6 minggu pasca inseminasi, saya datang kedokter lagi untuk pemeriksaan lanjutan.
Tanggal : 03/01/2014
Saya : Bagaimana kandungan saya Dok
Dokter : Oh ini ada kelihatan kecil ukuran kantungnya 8,3 mm. Cuma saya belum bisa memastikan apakah ibu berhasil hamil. Kita tunggu 2 minggu lagi ya. Kalau sel telur ibu berkualitas harusnya 2 minggu lagi sudah terdengar detak jantung janinnya.
Hasil USG Transvaginal
Sebelum pulang kerumah saya membeli alat tespek lagi, karena saya masih penasaran dengan hasil yang masih saja negatip. Niatnya subuh ini saya mau tes kembali. Subuh-subuh saya sudah menyiapkan wadah bersih untuk menampung air seni saya, lalu saya mulai memasukkan strip tespek ke wadah tersebut. Namun hasilnya tetap saja negatif. Saya semakin pesimis, tapi suami saya terus meyakinkan bahwa keadaan itu biasa terjadi. Bahkan temannya saja baru terdeteksi hamil setelah 2 bulan kehamilan. Sayapun mencoba bersabar.
2 minggu telah berlalu, dan hari ini merupakan hari yang sangat menegangkan, dan menentukan apakah proses inseminasi saya berhasil dan saya bisa hamil. Saat ini usia kehamilan saya memasuki 8 minggu, seharusnya bisa terdengar detak jantungnya.
Tanggal : 17/01/2014
Dokter : Ayo kita cek....#Lama mencari#....Aduh sayang sekali kantung ibu mengecil dan pecah
Saya : Jadi gimana dok? Kok bisa pecah ya dok?
Dokter : Saya juga tidak yakin, mengapa kantung ibu bisa pecah, mungkin banyak faktor bisa karena kualitas telur ibu yang tidak bagus atau karena virus. Apa ibu sebelumnya sudah cek TORCH.
Saya : Belum pernah dok.
Dokter : Kalau begitu sebaiknya ibu pergi ke lab untuk cek darah. Saya akan membuat resep apa saja yang harus di cek, kalau sudah keluar hasilnya bisa datang ke saya lagi.
Sebelum masuk keruangan dokter saya melihat sepasang suami istri keluar dengan muka sedih, ternyata mereka juga sudah melakukan inseminasi tapi gagal karena kandungannya terinfeksi virus tokso. Yang jelas saya dan ibu tadi sama-sama menerima kabar buruk yang sungguh menyiksa batin.
Keesokan harinya saya pergi ke Lab Prodia untuk mengecek virus (TORCH). Hasil lab baru bisa saya terima setelah 3 hari, dan untuk memastikan hasil lab serta kondisi kandungan, maka saya mencoba berkonsultasi dengan dokter SPOG lainnya untuk mendapatkan jawaban yang lebih meyakinkan. setelah dokter tersebut membaca hasil lab, ia menyatakan bahwa saya bersih dan tidak terkena TORCH dan tidak ada kehamilan, itu artinya proses inseminasi saya gagal.
Dalam fikiran saya, terbesit fikiran apa mungkin Allah tidak meridhoi atas apa yang saya kerjakan, proses kehamilan melalui inseminasi / bayi tabung memang tidak ada di dalam islam. Proses kehamilan semacam ini memang tidaklah normal, terlebih lagi kami menaruh harapan yang sangat besar kepada manusia (dokter) padahal anak itu adalah ciptaan Allah. Seharusnya hanya kepada Allahlah saya menaruh harapan terbesar saya.
Oh ya bunda, setelah saya pelajari lebih lanjut dari artikel-artikel dan dari para ahli kandungan bahwa program inseminasi bukanlah solusi yang tepat bagi penderita PCOS, karena PCOS ini adalah masalah hormonal. Terlebih dahulu penderita PCOS harus memperbaiki keseimbangan hormonnya, dikhawatirkan ketika berhasil hamilpun akan terjadi keguguran akibat hormonnya belum stabil.
Rekapitulasi Biaya Program Inseminasi IUTPI :
1. Biaya Konsultasi + Obat selama 3 bulan (per 2 minggu) = 800rb - 1juta
2. Suntik Gonal F = 3.600rb
3. 1x suntik tambahan Gonal F = 1.200rb
4. Suntik Ovidrel = 600ribu
5. Biaya Inseminasi IUTPI 2x + ruangan + obat = 8juta
6. Biaya cek virus TORCH (Lab Prodia) = 3juta
Ok bunda....
Cukup sekian cerita sedih saya ini.....
buat bunda-bunda yang masih berjuang tetap semangat ya...
Sampai jumpa dengan cerita saya berikutnya...
No comments: