Hallo Bunda....
Buat yang sudah berhasil hamil saya ucapkan selamat dan bagi yang masih berjuang untuk hamil, ayo jangan menyerah dan simak terus cerita saya sampai habis...
Meskipun sekarang saya sudah berhasil hamil dan memiliki 1 anak, namun ternyata penyakit PCOS ini belum juga hilang dari hidup saya...
Oh ya, anak saya sekarang sudah berusia 17 bulan (1,5 tahun), dan saya berencana untuk melakukan program anak ke 2.
Sama dengan anak pertama PR saya yang harus saya kerjakan agar berhasil hamil adalah menurunkan berat badan 10% dari berat badan saya saat ini (83Kg x 10% = 8,3Kg) artinya saya harus menurunkan berat saya kurang lebih 8Kg.
Ketika saya berhasil hamil, berat badan saya di posisi 75Kg atau turun 10Kg dari angka 85Kg. Selama hamil berat saya naik 20Kg menjadi 95Kg, dan sekarang berat saya kembali lagi diangka 83Kg....masih belum bisa move on dari angka 80an kayaknya...hufff
Singkat cerita, sampai saat ini saya masih konsul ke dokter untuk bisa mengatur siklus haid saya yang masih belum teratur. Dokter masih memberikan obat terapi yang sama seperti dulu yaitu Metformin dan Profertil yang harus dikonsumsi pada saat haid (mulai hari ke 2 selama 5 hari).
Lanjut ya....
Sesuai judul diatas yaitu Laparascopy Solusi PCOS
Disini saya akan membagi cerita dari seorang teman yang sudah berhasil menjalankan Laparascopy untuk menyembuhkan penyakit PCOS-nya.
Mungkin belum banyak teman-teman yang tahu apa itu tindakan laparascopy, nah saya akan ulas sedikit saja disini apa yang dimaksud dengan laparascopy...
Bedah Laparascopy adalah teknik pembedahan yang menggunakan suatu alat laparascopy set, dimana prosesnya tidak memerlukan sayatan yang panjang seperti dalam teknik pembedahan konvensional. Alat ini bisa dipantau langsung menggunakan kamera.
Banyak keuntungan yang di dapat jika memilih tehnik bedah laparascopy seperti : luka sayatan kecil, penyembuhan cepat, hospitalisasi singkat, nyeri minimal, dan untuk biaya tergolong mahal karena pasien harus merogoh kocek kurang lebih Rp 26 juta (di Pontianak).
Bedah laparascopy bisa digunakan untuk kasus lain seperti perlengketan usus, tumor usus, obesitas, hernia, kelenjar gondok dan kelenjar getah bening.
Sambung kepengalaman teman saya :
Seperti kondisi saya, dia juga mengalami PCOS, hal tersebut terlihat dari hasil USG yang memperlihatkan banyak folikel-folikel yang belum matang, sehingga mengganggu proses ovulasi setiap bulannya.
Pada gambar diatas terlihat ada lingkaran kecil berbetuk bulat hitam yang banyak, itu menandakan ketidaksuburan atau disebut dengan Polikistik Ovarium Sindrom, yaitu suatu kondisi dimana folikel-folikel tidak matang hingga mencapai ukuran normal atau sebesar 18mm - 22mm.
Untuk itu solusi paling cepat menurut dokter SPOG adalah dengan membuang / memecahkan folikel-folikel kecil tersebut, harapannya agar folikel yang baru bisa berkembang dengan baik (mencapai ukuran normal).
Kegiatan pembedahan laparascopy sendiri memakan waktu 1x24 jam, dimana teman saya cukup menginap 1 hari saja di rumah sakit, sama dengan pengalaman saya sewaktu menjalani proses inseminasi.
Setelah menjalani bedah laparascopy, teman saya menjalani program hamil dari awal lagi, yaitu mengatur siklus haid / masa subur.
Oh ya, yang namanya proses berarti tidaklan instan, setelah menjalani pembedahan dan dinyatakan hamil teman saya harus menunggu kira-kira 3x siklus dan ya Alhamdulillah sekarang teman saya berhasil hamil.
Buat teman-teman yang berencana melakukan pembedahan laparascopy, saya sarankan harus benar-benar siap dan harus bersabar. Karena tidak hanya memakan biaya yang besar namun juga memakan waktu yang tidak sebentar.
Tapi menurut saya, setiap usaha yang teman-teman sudah lakukan inshaaallah akan di ganti dengan anugerah bayi lucu dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin
Sampai disini dulu ya cerita saya, dan sampai bertemu dengan cerita saya selanjutnya...
Wasalam
No comments: