Hai Bunda, hari ini saya mau sharing pengalaman saya mengenai inseminasi yang ke 2, setelah sebelumnya pernah gagal 2 tahun yang lalu.
Entah kenapa saya memilih lagi inseminasi agar bisa memiliki anak, padahal pengalaman sebelumnya saya pernah gagal setelah menjalankan program inseminasi IUTP (Intrauterine Turbo Peritoneal Insemination).
Setelah anak pertama saya berumur 22 bulan, saya berencana untuk menambah anak lagi, harapannya kali ini bisa mendapatkan anak laki-laki. aminnn
Saya dan suami menjalani program kehamilan dengan salah satu dokter spesialis kandungan, dan setelah menjalankan beberapa treatment untuk mengatur siklus haid, akhirnya selama 3 siklus haid bisa teratur.
Hari ke 2 haid, dokter memberikan saya obat penyubur Profertil, untuk memperbesar folikel-folikel yang di minum 1 x sehari, selama masa haid (5 hari).
Dokter menganjurkan saya datang lagi pada hari ke 12 (setelah haid) untuk melihat perkembangan folikel melalui USG Transvaginal. Dan saat itu ada 5 buah folikel yang matang dan siap dibuahi. Kata dokternya, apabila bisa di buahi ke 5-nya bisa jadi kembar 5...hahah
Melihat hasil USG yang sangat baik tersebut, suami mengatakan agar kesempatan tersebut jangan sampai dilewatkan, karena dari dulu sebelum mempunyai anak ukuran folikel selalu kecil dan hanya ada 1 yang besar /matang. Kondisi ini menyebabkan saya sering terlambat haid, sehingga sulit memiliki anak. Dalam dunia medis penyakit seperti ini disebut PCOS (Polycystic Ovary Syndrome).
Karena hasil USG Transvaginal terlihat ada 5 buah folikel yang besar / matang, makanya saya bersedia melakukan inseminasi buatan, dengan harapan probabilitas keberhasilan hamil menjadi lebih besar.
Sebelum melakukan inseminasi, terlebih dahulu saya harus membeli obat pemecah folikel (Ovidrel) di apotik, dan akan disuntikkan pada hari ke 13 setelah haid. Masa tunggu reaksi obat tersebut selama 36 jam. Sebagai contoh, apabila ovidrel di suntikkan pada jam 10 malam (di hari 13) maka proses inseminasi harus segera dilakukan pada jam 10 pagi (di hari 15) setelah haid.
Perbedaan inseminasi IUI dibanding inseminasi IUTP sebelumnya adalah prosesnya yang cepat, karena hanya memakan waktu 2 jam dan boleh langsung pulang. Sedangkan inseminasi IUTP mengharuskan menginap 1-2 hari, dan dilarang buang air kecil selama 7 jam (sungguh menyiksa), meskipun berbagai literatur menyampaikan bahwa peralatan inseminasi IUTP lebih canggih dari IUI, tapi menurut saya persentase keberhasilannya tidak jauh berbeda dengan inseminasi IUI.
Setelah menjalani proses inseminasi, saya diberikan resep obat penguat kandungan utrogestan dan folavit (asam folat) untuk jaga-jaga jika terjadi kehamilan.
Perasaan saya setelah menjalani inseminasi yang kedua ini tidak terlalu tegang, berbeda saat inseminasi yang pertama. Yah mungkin karena saya sudah memiliki anak, tapi saya tetap berharap agar inseminasi ini bisa berjalan sukses.
Satu bulan berlalu setelah inseminasi, ternyata saya datang bulan....artinya inseminasi saya kali inipun juga gagal. Perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan inseminasi hanya sebesar 20-40%, karena persentase paling besar adalah di tangan Allah SWT.
Meskipun secara medis kondisi rahim bagus, jumlah folikel banyak serta kualitas dan jumlah sperma memenuhi standar, namun apabila Allah belum meridhoi maka pembuahan tidak bisa berhasil.
Cukup sekian cerita saya, dan buat teman-teman jangan pernah berputus asa dalam mencoba semua program kehamilan, secara medis maupun non medis (tradisional). Karena Allah selalu mendengar doa hambanya dan Allah sesuai dengan prasangka hambanya, sesuai hadis berikut :
- Hadis riwayat At-Tirmidzi No. 3479 disebutkan "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai".
- Hadis riwayat Muslim No. 2877 disebutkan "Janganlah salah seorang diantara kamu mati melainkan ia harus berhusnuzon kepada Allah".
Buat teman-teman yang berniat melakukan inseminasi, berikut saya sampaikan rincian biaya obat dan tindakan sbb:
1. Obat Ovidrel : 600 ribu
2. Washing Sperma : 2 juta
3. Tindakan Inseminasi : 1.7 juta
4. Obat penguat, dll : 700rb
Total Biaya Inseminasi sebesar 5 juta rupiah.